LITURGI RETRET
PELAYAN PAR JEMAAT GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR
(GMIT) SYALOOM ENDE
TAMAN NASIONAL
PEMANDIAN AIR PANAS SOA – BAJAWA – FLORES
15 MEY 2014
1.
Pembukaan
-
Pengantar
(oleh petugas) : teman – teman pelayan PAR yang
dikasihi Tuhan Yesus, Syukur kepada
Allah karena atas Kasih setiaNya kita masih dapat menjalai kehidupan ini
teristimewa kita diperkanankan untuk mengkuiti kegiatan ret-ret pelayan PAR.
Teman-teman pelayan PAR, retret dalam bahasa inggris ret-reat : mundur dalam bahasa indonesia. Kata mundur (ret-reat) jika dikaitkan dengan kegiatan
ini bermakna : sejenak mundur dari aktifitas rutin dalam hidup dan masuk pada
refleksi, evaluasi dari setiap episode hidup yang sudah terlewati. Retret bukan
untuk melihat kegagalan atau keberhasilan saja tapi kedua-duanya. Maksudnya
adalah setelah ret-ret (mundur) kita dapat melangkah kembali dengan mantap.
Keheningan dapat membantu anda untuk masuk dalam refleksi dan evaluasi berhenti
dari kesibukan anda dan berkonsentrasilah. Berdiam diri sejenak dan paikalah
waktu ini sebaik-baiknya (ada waktu untuk berdiam diri ada waktu untuk
berbicara, pengkotbah, 3:7b. Antony D. Mello, sj dalam bukunya sejenak bijak,
berkisah murid dan sang guru,, (murid : “apa ada yang dapat kulakukan pribadi
untuk mendapatkan terang budi ?”. sang guru : “sedikit sama seperti yang dapat
kaulakukan supaya matahari terbit di waktu pagi.” Murid : lalu apa guna
latihan-latihan rohani ini dilakukan?”. Sang Guru : untuk memastikan bahwa
engkau tidak tertidur apabila matahari mulai terbit.”[1] Apa yang
kita lakukan dalam hidup ini tidaklah berjalan sempurna. Kita bisa menyerah,
putus asa dan merasa semuanya sia-sia. Sebelum anda bosan, jenuh lalu pergi
meninggalkan semuanya mari mundur sejenak, ada yang bisa diperbaiki mari
diperbaiki. Jika anda merasa semuanya yang dilakukan sia-sia atau bahkan anda
bangga karena merasa telah sempurna ketahuliah bahwa anda sedang tertidur.
Marilah mempersiapkan diri dan batin
kita untuk masuk dalam kegiatan ini.
-
Pujian
dan Doa
Petugas
: Teman – teman pelayan PAR mari kita hening sejenak. Pusatkan
perhatianmu pada pernafasan : (lakukan
menghirup-hembus nafas selama 5 menit). Teman-teman “udara yang anda hirup
itu Tuhan, anda menghirup Tuhan dan menghembuskanNya”[2] (diiring musik instrument).
Kita pejamkan mata sembari kita
menyadari dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Mintalah pengampunan kepada
Tuhan. Kita melagukan bersama pujian kj 29
“Selidiki aku”
Selidiki
aku, lihat hatiku,Apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus
Kau yang Maha tahu, Dan menilai hidupku, Tak ada yang tersembunyi bagiMu
Kau yang Maha tahu, Dan menilai hidupku, Tak ada yang tersembunyi bagiMu
Reff
: T’lah kulihat kebaikanMu, Yang tak pernah habis dihidupku,
Kuberjuang
sampai akhirnya, Kau dapati aku tetap setia
-
Doa : oleh seorang pelayan PAR
2.
Refleksi,
shering, diskusi
Berikut ini terdapat tiga cerita yang
diangkat menjadi contoh kasus sebagai bahan refleksi yang nantinya akan
disheringkan.
Perintah :
anda diminta untuk membaca dengan teliti (bila perlu baca sampai 2 atau 3 kali)
tiga cerita dibawah ini, setelah selesai membaca ambilah sikap hening, fokuskan
pikiran anda pada tiga cerita tersebut, bawalah cerita tersebut ke dalam
pikiran anda kemudian sesuaikan dengan kehidupan pelayanan anda. Anda tidak
diperkenankan untuk saling bertanya-jawab dengan siapapun. Setelah itu silahkan
anda menuliskan jawaban dari beberapa pertanyaan yang ada.
1. Karena
memiliki cukup banyak waktu Samuel melibatkan diri menjadi pelayan PAR.
Kesibukannya di tempat kerja semakin bertambah alhasil Samuel mengambil
keputusan untuk meninggalkan pelayanannya sebagai pelayan PAR karena sudah
tidak mampu membagi waktu. Kesibukan di tempat kerja, urusan rumah tangga, dll
sudah sangat menyita banyak waktu. Pilihannya untuk meninggalkan pelayanan cukup
rasional. Baginya “Keharmonisan
keluarga, pekerjaan adalah penting dan bagian dari pelayanan”.
2.
Ester adalah seorang ibu rumah tangga,
setiap hari ia harus mengurus aktifitas rumah tangga. Berhadapan dengan 10
orang anak yang memiliki sifat, karakter serta perilaku yang beragam dari anak
yang baik, cukup baik, nakal, dll. Untuk menopang kebutuhan rumah tangga dia
menjadi pembantu rumah tangga disalah satu keluarga kaya. Suami ibu Ester
lumpuh karena kecelakaan ditempat kerja, membuatnya tidak mampu bekerja.
Ditengah kesibukannya yang super padat ibu ester sangat setia menjadi pelayan
PAR. Sudah banyak yang mengusul agar dia berhenti menjadi pelayan PAR agar
lebih fokus mengurus pekerjaannya terutama keluarganya, dan bisa bersantai. Prisipnya
adalah “Satu Jam Bersama Anak-Anak
Sekolah Minggu Adalah Waktu Dimana Allah Menghibur Dan Menguatkanku sehingga
aku kuat dan mampu berada pada 23 Jam yang akan dipakai untuk aktifitas lainnya”
3. Lain
Samuel, lain Ibu Ester lain pula Si Okto, pelayan PAR yang satu ini punya
pendapat bahwa pelayanan itu “jika
ada”. Jika ada rasa panggilan Tuhan untuk melayani yah.. melayani, jika
ada waktu melayani yah... melayani... tidak ada waktu ya istirahat tapi saya
tetap pelayan PAR.[3]
Refleksikan dalam diri anda sendiri
dan jawablah pertanyaan di bawah ini :
-
Buatlah perbandingan dari ketiga
cerita diatas !
Jawab
:..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
-
Dari ketiga cerita di atas apakah ada
kemiripan dengan diri dan model pelayananan anda ? jika ada pada kasus yang
mana samuel, ester, okto ? jika tidak ada tolong tuliskan kasus anda sendiri.
Jawab
:..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
“hadiah ini untuk guru sekolah minggu ku”
Ada seorang anak sebut saja namanya Hendri, terlahir sebagai
anak orang kaya membuatnya hidup tanpa kekurangan. Hendri sangat rajin sekolah
minggu baginya sekolah minggu adalah tempat yang menarik. Orangtuanya super sibuk,
hendri menghabiskan hari-harinya bersama pengasuh. Hendri sangat mengagumi guru
sekolah minggunya yang bernama Adell, bernyanyi, cerita, dan berdoa didapatnya
dari sang guru. Suatu hari Hendri baru saja mendengar cerita tentang Yunus di
perut ikan dan hari itu juga adalah hari ulang tahun serta menjadi cerita
terkahir yang dibawakan Adell karena ia berencana untuk berhenti menjadi guru
Sekolah minggu karena merasa pelayanannya tidak berhasil. Jam Sekolah minggu
selesai, namun hendri tidak lekas pulang ke rumah. Begitu tertariknya pada
cerita itu dia mengeksprisikan kembali cerita tersebut dengan menggambar setiap
episode cerita Yunus ditiap anak tangga gedung gereja (kebutulan gedung gereja
mereka berlatai dua, dan dilantai dua tersebut dijadikan tempat sekolah
minggu). Karena keasyikan menggambar Hendri terjatuh singkat cerita Hendri
Meninggal karena pendarahan hebat. Hal yang paling mengharukan adalah diakhir
episode cerita Nabi Yunus yang digambar tertera sebuah kalimat “terimakasih untuk Nabi Yunusnya, semoga
papa, mama, guru sekolah minggu tidak
ditelan ikan seperti Yunus, selamat Ulang Tahun, gambar ini hadiah untuk mu”
hari itu adalah hari ulang tahun sang guru. Kejadian ini membuat sang guru sadar
membatalkan niatnya untuk mengundurkan diri.[4]
===Refleksi
Pribadi===
-
Apa pesan dan kesan anda dari cerita
di atas ?
Jawab:
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
-
Pernahkan anda berniat untuk mundur
dalam menjadi pelayan PAR, mengapa ? serta mengapa pula anda membatalkan niat
anda untuk mundur ?
Jawab:
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
-
Apa suka duka anda dalam menjadi
pelayan PAR ?
Jawab
:.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
-
Masih bersedia menjadi pelayan PAR ?,
Sampai kapan ?
Jawab :......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Diskusi dan shering kelompok (saling
bertukar jawaban)
Melagukan bersama pujian “Tiada Lelah Bekerja Diladangnya Tuhan”
Tiada
lelah bekerja diladangnnya Tuhan
Roh
kudus yang membri kekuatan, yang mengajar dan menopang
Tiada
lelah bekerja bersamaMu Tuhan, yang selalu mecukupkan atas segalannya
Reff: Ratakan tanah bergelombang, timbunlah tanah
yang berlubang,
menjadi
siap dibangun ditas dasar iman (2X)
DOA : (Petugas
: marilah kita berdoa secara bersama-sama)
Yesus sahabat anak-anak, kami
bersyukur karena Engkau memanggil dan melayakan kami menjadi hambaMU untuk
menjadi pelayan PAR. Berilah kami kemampuan untuk menjadi pelayanMu, kuat kami
dan mampukan kami. Dalam nama Yesus, Amin.
3.
Penutup
Petugas
: “memasukan kayu yang masih lembab kedalam tungku api yang
mulai menyala, kemungkinan besar api itu akan padam. Namun, saat apinya sudah
berkobar-kobar, kayu yang masih lembabpun akan sambarnya. Orang yang biasa
bermenditasi, retret menjaga tungku api dihatinya senantiasa berkobar-kobar.
Bagi orang semacan ini, renungan atau khotbah
yang sederhana dam membosankanpun bukan jadi masalah: “kayu yang lembab
itu” akan dibakarnya dan membuat hatinya kita berkobar.[5]
Teman-teman pelayan PAR yang terkasih
kita akan mengakhiri kegiatan kita saat ini. Namun ini bukanlah akhir dari
tugas dan pelayanan kita, namun sebaliknya ini saatnya kita kembali melangkah
untuk sebuah pekerjaan yang telah kita kerjakan. marilah kita saling
bergandengan tangan untuk sebuah pelayanan yang lebih baik. Semoga Tuhan
menolong kita.
Pujian Penutup
: Lagukan Bersama : Saya Mau Ikut Yesus.
Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai selama-lamanya
Meskipun saya susah, menderita dalam dunia
Saya mau ikut Yesus, sampai selama-lamanya. (2X)
Doa : oleh
seorang pelayan PAR
Tetapi
jika aku harus hidup di dunia ini,
itu
berarti bekerja memberi buah (filipi, 3:22)R IP
[1] Anthony de
mello sj, Sejenak Bijak, Yogyakarta : Kanisius, 1987, hal. 25
[2] Anthony de
mello sj, sadhana, Yogyakarta : Kanisius, 1980, hal. 9
[3] http://isrelgavriel342.blogspot.comkaryadedibwiliamsmone
[4] http://isrelgavriel342.blogspot.com,karyadedibwiliamsmone
[5] Arie Saptaji,
“Daya Hidup Terbesar” Jakarta : Obor, 2007, hal.207.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar