KEGIATAN KKN KULIAH KERJA NYATA DI DESA MAINAI KECAMATAN WOLOMEZE KABUPATEN BAJAWA - NGADA - FLORES - NTT
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT (STPM)
SANTA URSULA - ENDE
PESERTA :
DEDIB WILIAMS MONE
SIPRIANUS KEKA
MAYORRIUS DIAN DERAYS
YOHANES BRECHMANS NDAKORISMA
PAULUS POMA
VERONIKA DESE
ALBERTA WONGA
KRESENSIANA BUPU WEA
MARIA TRISANTI DERU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Perguruan Tinggi
merupakan salah satu kegiatan yang bersifat pemberdayaan
sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat guna menunjang pembangunan disegala
aspek kehidupan. KKN juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa dilingkup
masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah/swasta sebagai bentuk aplikasi
dan pembaruan kerangka teori yang telah diperoleh. Semuanya itu bertujuan untuk
membekali mahasiswa agar dapat membaur
dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama dalam bangku
perkuliahan sehingga mahasiswa akan memperoleh bekal yang cukup sebelum terjun
dalam kehidupan nyata ditengah masyarakat. Eksistensi dari mahasiswa adalah sebagai motivator, penggerak, pemberi ide atau memberikan
bantuan pemikiran pemecahan suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pada tahun 2012 ini Lembaga Perguruan
Tinggi Santa Ursula kembali menyelenggarakan kegiatan KKN bagi kelas regular
dan kelas extencion yang terbagi di desa Ria 1 dan desa Wolomeze kecamatan
Riung Barat dan Desa Mainai Kecamatan
Wolomeze kabupaten Ngada, Desa Ndetundora
I, II, III, Desa Randotonda,
Kecamatan Ende, Kelurahan Roworena Barat Kecamatan Ende Utara, dan Desa Wolotopo Kecamatan Ndona yang berlangsung
selama 2 bulan sejak tanggal 9 Januari 2011 s/d 9 Maret 2012.
Kehadiran mahasiswa KKN Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende di tengah–tengah masyarakat
Desa Mainai Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada diharapkan mampu menjawabi
harapan masyarakat dalam menghadapi persoalan - persoalan yang ada di
masyarakat dengan lebih memberdayakan masyarakat itu sendiri. Disamping itu
melalui
kegiatan KKN ini juga mahasiswa diharapkan dapat belajar melalui karya nyata
bersama masyarakat yang dijabarkan dalam beberapa program kegiatan yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
1.2.
Tujuan Kuliah Kerja Nyata
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan kuliah kerja
nyata (KKN) antara lain sebagai berikut :
1.2.1.
Tujuan Umum
a.
Mendorong mahasiswa
untuk mengimplementasikan teori – teori yang diperoleh pada saat perkuliahan
ditengah masyarakat yang berhubungan dengan realita yang ada ditengah
masyarakat sehingga memperkaya materi pembelajaran.
b.
Membentuk mahasiswa
menjadi pribadi yang peka terhadap persoalan-persoalan yang ada ditengah
masyarakat dan mampu menganalisis serta mampu untuk mengatasi
persoalan-persoalan yang terjadi.
c.
Menjadikan
masyarakat dan Lembaga Perguruan Tinggi sebagai mitra kerja sehingga eksistensi
dari Perguruan Tinggi benar–benar mendapat kepercayaan dari masyarakat.
d.
Membantu
Pemerintah Desa khususnya Pemerintah Desa
Mainai dalam menyukseskan program pembangunan di wilayah Desa
1.2.2.
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa
dapat memiliki kemampuan
analisis
dan konseptual lewat kegiatan
nyata dalam masyarakat serta dapat belajar langsung dari
masyarakat dan lingkungan yang dikunjunginya.
b.
Memberdayakan
masyarakat di Desa Mainai dalam hal ini difokuskan pada kelompok-kelompok
masyarakat dalam hal ini mencari
persoalan-persoalan yang ada didalam kelompok – kelompok serta bersama mencari
solusinya.
c.
Memberdayakan
masyarakat untuk peningkatan ekonomi keluarga dengan melakukan kegiatan Home
Industri dengan pemafaatan sumber daya yang ada
di Desa.
d.
Bekerjasama
dengan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan
penataan lingkungan Desa Mainai.
e.
Untuk membantu
Pemerintah Desa Mainai dalam menyukseskan program pembangunan desa.
f.
Mengkaji
berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mencari solusi yang terbaik untuk mengatasinya
BAB II
PROFIL
DESA MAINAI
Gambaran
Umum
2.1
Keadaan
Umum Wilayah
Desa Mainai merupakan salah satu desa dari enam
desa yang berada di wilayah Kecamatan Wolomeze.
A. Batas wilayah
Batas
|
Desa / Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah
Utara
|
Wangka
Selatan/Turaloa
|
Riung/Wolomeze
|
Sebelah
Selatan
|
Nagerawe
|
Boawae
|
Sebelah
Timur
|
Turaloa/Teda
mude
|
Wolomeze/Aesesa
|
Sebelah
Barat
|
Denatana/Wangka
Sealatan
|
Wolomeze/Riung
|
B. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Desa Mainai di tahun 2012 sebanyak 1028
jiwa dengan rincian Laki-laki sebanyak 528 jiwa dan perempuan
sebanyak 500 jiwa dari 192 Kepala Keluarga. Jumlah Penduduk tersebut
tersebar di 4 dusun. Secara administratif Wilayah Desa Mainai dibagi
dalam 4 dusun :
1.
Dusun Ndekondenu
2.
Dusun Mulu
2.
Dusun Wolokuku dan
3.
Dusun Sekojawa
C.
Topografi
:
Bentangan
wilayah Desa Mainai merupakan pegunungan dan perbukitan dengan tingkat
kemiringan sangat variatif berkisar 0 – 50 %. Perbandingan bulan basah dan
bulan kering tidak seimbang, di mana terdapat 4 bulan basah yaitu Nopember s/d Februari dan 6 bulan
kering yaitu pada bulan Maret,April,Juli s/d Oktober sementara Mei dan Juni
terjadi hujan titipan/kiriman dari musim tenggara yang diselingi dengan angin
kencang.
D. Mata Pencaharian
Jenis
Pekerjaan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Petani
|
260
Orang
|
283
Orang
|
PNS
|
4 Orang
|
8 Orang
|
Pensiunan
PNS
|
2 Orang
|
|
Pengusaha
Kecil/Menengah
|
2 Orang
|
|
Karyawan
Swasta
|
4 Orang
|
1 Orang
|
Dilihat
dari tabel data Mata pencaharian masyarakat Desa Mainai pada umunya bertani
dengan mengandalkan Tanaman Perdagangan (Tani Komoditi) Serta tanaman
persawahan dan ladang.
E.
Agama yang dianut
Seluruh masyarakat Desa mainai menganut agama Katolik.
F. Pertanian
1. Tanamana Pangan
a. Pemilik Lahan Pertanian
Tanaman Pangan
Jumlah
keluarga yang memiliki tanah pertanian
|
187
Keluarga
|
Tidak
memiliki
|
- Keluarga
|
Memiliki
kuarang dari 1 ha
|
120
Keluarga
|
Memiliki
1,0 – 5,0 ha
|
63 Keluarga
|
Memiliki
5,0 – 10 ha
|
4 Keluarga
|
Memiliki
lebih dari 10 ha
|
- Keluarga
|
Jumlah
total keluarga petani
|
187
Keluarga
|
b. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas
Jagung
|
136 ha
|
Kacang
tanah
|
0,75
ha
|
Padi
sawah
|
7,5 ha
|
Padi
ladang
|
7 ha
|
Ubi
kayu
|
2 ha
|
Ubi
jalar
|
2 ha
|
Talas
|
2 ha
|
2. Jenis Komoditas
Buah-Buahan Yang Dibudidayakan
a. Kepemilikan Lahan
Tanaman Buah-buahan
Jumlah
keluarga memiliki tanah buah-buahan
|
176
keluarga
|
Tidak
memiliki
|
11 keluarga
|
b. Luas Tanaman
Buah-Buahan
J.
Buah
|
Luas
(ha)
|
Mangga
|
5 ha
|
Pepaya
|
4 ha
|
Pisang
|
25
ha
|
Nangka
|
2
ha
|
Nenas
|
2 ha
|
G. Perkebunan
a. Pemilikan Lahan
Perkebunan
Jumlah
keluarga memiliki tanah perkebunan
|
176
Keluarga
|
Tidak
memiliki
|
11 keluarga
|
Memiliki
kurang dari 5 ha
|
176
keluarga
|
b. Luas Lahan Perkebunan
Jenis
|
Luas
(ha)
|
Kelapa
|
2
|
Kopi
|
25
|
Coklat
|
4
|
Pinang
|
4
|
Jambu
mete
|
100
|
Kemiri
|
100
|
H. kehutanan
a. luas lahan menurut
pemilikan lahan
Pemilik adat/ulayat
|
10.000 ha
|
Milik masyarakat perorangan
|
8.000 ha
|
b.
Hasil
hutan
Jenis kayu
|
Jumlah
|
Jati putih
|
11.331
|
Jati super
|
479
|
Mahoni
|
13.778
|
Oja
|
1.364
|
Nangka
|
2.692
|
Bambu
|
8.420
|
Pering
|
13.202
|
Aur
|
2
|
I.
Peternakan
a.
Jenis
populasi ternak
Jenis ternak
|
Jumlah
|
Sapi
|
384 ekor
|
Kerbau
|
167 ekor
|
Babi
|
214
ekor
|
Ayam kampung
|
1237 ekor
|
Bebek
|
34
ekor
|
Kuda
|
89
ekor
|
Kambing
|
101
ekor
|
Anjing
|
64
ekor
|
Kucing
|
21 ekor
|
2.2. Kelembagaan
:
a. Kelembagaan
Pemerintahan :
Jumlah
Aparat pemerintahan desa sebanyak 10 0rang terdiri dari :
-
Kepala Desa :
Yohanes Munde
-
Sekretaris Desa : Alfridus Teras
-
Kaur-kaur :
· Kaur Pemerintahan :
Frumensius Rimu
· Kaur
Pembangunan : Thomas Soba
· Kaur
Umur : Nobertus Sila
- Kepala
Dusun 4 orang :
· Dusun
Mulu : Korenelis Bei
· Dusun
Ndekondenu : Nobertuas Sila
· Dusun
wolokuku : Stanislaus Wai
· Dusun
Sekojawa : Larensius Rebo
- Pamong
2 orang :
· Pamong
kesehatan : Yohanes Wasek
· Pamong
Ekonomi : Yonas Peri
b. Kelembagaan Masyarakat :
Di
wilayah Desa Mainai memiliki beberapa organisasi sosial kemasyarakatan antara
lain :
- BPD
- PKK
- Karang
Taruna
- Kelompok
Tani
- Kelompok
Wanita
c. Prasarana dan Fasilitas Umum
- Sarana
Peribadatan :
1. Gereja : 3 buah
- Sarana
Pendidikan
1. Taman Kanak-kanak :
1 buah
2. SD : 2 buah
4. Kober : 2 buah
- Sarana
Kesehatan
1. Posyandu :
4
buah
2. Polindes :
1
buah
- Sarana
Olahraga
1. Lapangan Bola Kaki :
1
2. Lapangan Bola Volly :
3
Khusus dusun sekojawa
kegiatan pelayanan rohani dan pendidikan bergabung degan Desa Nagerawe,
Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo.
BAB III
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1
Rencana Program
Rencana program
kerja yang dilakukan di Desa Mainai
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Desa Mainai. Program kerja tersebut merupakan
satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, maka yang
dimaksud dengan Program Kerja KKN adalah
satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN berlangsung.
Pelaksanaan program kerja KKN di Desa Mainai selain didasarkan pada kebutuhan
masyarakat juga didasarkan pada Kerangka Acuan Kuliah Kerja Nyata 2012 yang
diterbitkan oleh Kepala P2M STPM Santa Ursula Ende. Berdasarkan kerangka acuan
tersebut, bentuk program kegiatannya antara lain :
a.
Penggorganisasian melalui
diskusi – diskusi kelompok, penguatan kapasitas, pengembangan manajerial
kelompok – kelompok masyarakat.
b.
Penataan adminstrasi.
c.
Bhakti sosial atau
kegiatan sejenisnya.
d.
Praktek home industri
Penyusunan
rumusan program kerja KKN di Desa Mainai
disusun bersama dengan seluruh aparat desa dan
perwakilan dari tiap masyarakat, kelompok-kelompok yang ada di Desa Mainai Rumusan tentang program kerja kelompok KKN di Desa
Mainai mengacu pada kajian strategis
tentang potensi dan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah
desa, dengan menggunakan dua
program prioritas
yaitu Kuliah Nyata dan Kerja Nyata yang disinkronkan dengan kebutuhan masyarakat.
Adapun program-program
perencanaan tersebut, meliputi :
3.1.1
Kegiatan Terprogram
A.
Bidang Akademis / Kuliah Nyata.
Kegiatan akademis yang dilakukan di desa
Mainai antara lain melakukan penguatan kapasitas kelompok untuk seluruh
kelompok yang ada di desa baik kelompok usaha ekonomi, kelompok tani, kelompok
simpan pinjam, kelompok keagamaan. Kegiatan ini dilakukan di tiga dusun yakni
dusun Ndekondenu, Dusun Mulu, dan Dusun Wolokuku pada hari minggu. Kegiatan ini
melibatkan para pengurus kelompok dan anggota.
Kegiatan ini berjalan lancar para pengurus dan anggota terlibat aktif
dalam kegiatan ini. Kegiatan diawali dengan shering pendapat, diskusi dan
diakhiri dengan seminar tentang penguatan kelompok yang menjadi pemateri adalah
mahasiswa KKN.
B.
Bidang Administrasi dan Kelembagaan.
Di bidang adminstrasi dan kelembagaan Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN adalah
meliputi ; melakukan pelatihan tentang teknis dan
cara pengumpulan data penduduk kepada masyarakat serta aparat desa yang
dilaksanakan di setiap dusun. Merekam
data kependudukan, pemetaan potensi, penataan administrasi kelembagaan Kelompok
yang ada di Desa Mainai serta Pembuatan papan
adminstrasi, papan nama kelompok, papan nama lembaga dan penataan perpustakaan
Desa.
Proses pelaksanaan
program ini melibatkan Kepala Desa dengan staf desa dan masyarakat melalui kelembagaan yang ada untuk tujuan
kesinambungan proses berikutnya setelah KKN berakhir. Dalam
kegiatan ini memerlukan dana untuk pengadaan alat
bantu / bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud berasal
dari kontribusi peserta KKN dan juga dari kas Desa. Waktu pelaksanaan pembenahan administrasi adalah satu
bulan.
C.
Home Industri
Berdasarkan survey dan hasil pengamatan kelompok KKN di Desa Mainai ditemukan potensi belum
dikelola secara maksimal
oleh
warga, khususnya dalam hal
pengolahan sumber daya alam (pertanian, perkebunan, dan peternakan).
Belum maksimal bukan berarti bahwa warga masyarakat tidak pernah mengolahnya
melainkan pengolahan yang dilakukan masih
sebatas dikonsumsi dan dikelola secara tradisional sehingga tidak dapat
dijadikan sebagai sumber peningkatan perekonomian keluarga.
Melihat hal diatas maka adapun kegiatan
yang dilkukan antara lain :
a.
Sirup dari air kelapa
b.
Kue Karamel ubi
c.
Kecap air kelapa
d.
Fermentasi makanan babi
D.
Bhakti
Sosial
Adapun
kegiatan yang dilaksanakan yakni :
1.
Pembersihan dan penataan
pekarangan
Kegiatan
ini bertempat disarana – sarana sosial antara lain di kapela, area kantor desa
dan sekitarnya, jalan raya menuju kantor desa dan kapela. Kegiatan ini berjalan
lancar melibatakan pengurus kapela, aparat desa serta sebagian besar masyarakat
dusun Ndekundenu hal ini karena sarana sosial tersebut berada diwilayah dusun
Ndekundenu. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pembersihan disekitar area kapela,
kantor desa, jalan raya, pembersihan rumput disekitar jalan. Kegiatan penataan pekarangan dilakukan di kebun contoh
kelompok Raflesia.
3.1.2
Kegiatan Tambahan Lainnya / Tidak Terprogram
Disamping
kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan dalam Kuliah Kerja Nyata di Desa Mainai
ada juga kegiatan/program yang tidak termasuk dalam program inti. Kegiatan ini
lahir dari inisiatif mahasiswa yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
ditempat KKN yang dirasakan perlu dan sangat penting. Kegiatan tambahan lainnya/tidak terprogram yang diikuti
dan dilakukan oleh peserta
kelompok KKN adalah
- Menjadi
panitia serta Mengikuti kegiatan Musrenbangdes di
Desa
- Mengikuti
sosialisasi dan penanaman padi berteknologi bersama kelompok dari penyuluh
pertanian kabupaten.
- Menjadi
panitian serta Mengikuti kegiatan RAT
koperasi serba usaha Mainai.
- Menjadi
panitia serta Mengikuti kegiatan
MUSPAS Stasi mainai.
- Pembuatan
sekat ruangan dan papan nama sekolah di SDK Poma di Desa Tetangga yakni Desa Denatana.
- Menanggung
liturgi misa.
- Melakukan
pemutaran film tentang pendidikan ditiga sekolah dasar
- Bina
akrab bersama OMK
- Penbersihan
dan penanaman kacang dikebun contoh SKB di Dusun Wolokuku bersama siswa-siswi
sanggar kegiatan belajar.
3.2. Implementasi Program
Mengacu pada Program serta kegiatan yang telah disusun dan disepakati
bersama tersebut, maka dapat di gambarkan pelaksanaan dan capaian hasil sebagai berikut :
Ø
Program : Akademis
ü
Kegiatan : Diskusi Kelompok
a.
Tahap
– tahap yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan diskusi atara lain :
1.
Tahap
persiapan : didalam tahap ini kami melakukan survey sekaligus kordinasi dengan
Bapak Kepala Desa untuk mengatuhui jenis
dan jumlah kelompok yang ada di Desa
Mainai serta penetapan tempat dan waktu pelaksanaan. Dari hasil yang
kami peroleh ada beberapa jenis kelompok yang ada di Desa Mainai antara lain
v
Kelompok sosial –
ekonomi
·
Kelompok cama nai I.II,III di Dusun Mulu
·
Kelompok maju
bersama I, II di Dusun Ndekondenu
·
Kelompok tani mawar di
Dusun Ndekondenu
·
Kelompok Ngusa Kema
I,II,III di Dusun Wolokuku
·
Kelompok Modhe
Mawe I,II,III di Dusun Sekojawa
·
Kelompok Raflesia di
Dusun Ndekondenu
·
Kelompok Koperasi Serba
Usaha Desa Mainai.
v Kelompok
keagamaan
·
Pengurus stasi, OMK,
Santa Ana.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanan
kegiatan diskusi kelompok terjadi di tiga dusun yakni Dusun Ndekondenu, Mulu,
Wolokuku. Kegiatan diskusi kelompok ini melibatkan seluruh kelompok yang ada di
masing-masing dusun. Waktu pelaksanaan diskusi kelompok adalah hari minggu
siang selesai misa pagi waktu ini dipilih karena permintaan dari kelompok
mengingat hari-hari selain hari minggu kelompok mempunyai kesibukan pribadi
dalam hal ini berkebun, berladang dan bersawah. Pelaksanaan kegiatan diskusi
kelompok di dusun wolokuku digabung dengan pengurus dan anggota dari Dusun
Sekojawa langkah ini dibuat atas permintaan dari Pemerintah Desa dan pengurus
kelompok.
Pelaksanaan kegiatan
diskusi kelompok terjadi pada :
-
Dusun
Ndekondenu :
Hari/Tanggal : Minggu, 5 Februari 2012
Jam : 09.00 – Sampai Selesai
Tempat : Aula kantor Desa
-
Dusun
Mulu :
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Februari 2012
Jam : 09.00 – Sampai Selesai
Tempat : Gedung Posyandu
-
Dusun
Wolokuku :
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Februari 2012
Jam : 09.00 – Sampai Selesai
Tempat : Gedung Gereje
b.
Gambaran
porses kegiatan
Kegiatan
ini berjalan lancar di setiap dusun partisipasi masyarakat dalam hal ini yang
juga merupakan pengurus serta anggota kelompok atau para pemerhati dan
simpatisan sangat tinggi hal ini dilihat dari persiapan yang dilakukan untuk
menyukseskan kegiatan ini. Keaktifan juga ditunjukan dengan keterlibatan mereka
secara aktif dalam proses diskusi dalam hal menyampaikan pendapat, saran, dan
memberi pertanyaan mereka juga mampu untuk menggali dan menemukan persoalan-persoalan,
yang ada di dalam kelompok serta mencari solusi untuk menyelesaikannya hal ini
tentunya tidak lepas dari peran para fasilitator yang adalah mahasiswa sendiri
dimana peran fasilitator yang menghantar serta mengatur jalannya diskusi
sehingga peserta diskusi dibawa untuk menemukan apa saja yang terjadi didalam
kelompok serta langkah-langkah yang harus diambil dalam menyelesaikan segala
macam persoalan yag terjadi. Adapun beberapa persoalan yang ditemukan dan
persoalan ini hampir semuanya terjadi di masing-masing kelompok yang ada di
Desa Mainai berikut ini adalah hasil rangkuman dari persoalan-persoalan yang
terjadi di dalam kelompok antara lain :
1.
Rendahnya keaktifan
para pengurus dan anggota dalam menjalankan seluruh kegiatan yang sudah
direncanakan bersama.
2.
Kelompok aktif hanya
pada saat ada bantuan dana.
3.
Macetnya pembayaran
iuran kelompok.
4.
Para pengurus tidak
aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengurus
5.
Para pengurus dan
anggota belum mengenal dan mengetahui secara bai tugas, fungsi dan hak serta
kewajiban yang harus dilaksanakan.
6.
Kegiatan adminstrasi
dan manajemen tidak berjalan secara maksimal.
7.
Bantuan ternak kurang
dikelola secara baik.
Dari
proses diskusi yang dilakukan di tiga dusun menghasilkan beberapa solusi yang diambil untuk mengatasi persoalan yang
dialami kelompok. Solusi ini diperoleh dari kelompok sendiri sebab kelompoklah
yang mengalami masalah dan kelompok telah menemukan solusi hal ini berkat
fasilitator yang memandu jalannya diskusi untuk membawa peserta menemukan
sendiri persoalan serta menemukan jalan keluarnya.
Berikut
ini adalah beberapa solusi yang dihasilkan dari proses diskusi antara lain :
1.
Melakukan pelatihan (peran, tugas, fungsi petugas dan
proses menjalankan adminstrasi bagi para pengurus oleh pendamping.
2.
Melakukan evaluasi kerja ditiap kegiatan dan laporan
keuangan
3.
Melakukan pemeliharaan
secara baik jika ada bantuan sapi atau kerbau dan jangan dijual jika belum ada
pengembalian modal untuk dikelola selanjutnya, harus ada pengawasan dari ketua
atau pengurus.
4.
Mendata kelompok yang mendapat
bantuan oleh petugas dan harus ada transparansi agar tidak ada kerjasama antara
pengurus dan anggota menyangkut pembagian bantuan ternak serta penerima bantuan
yang tidak memelihara ternak dengan baik.
5.
Melakukan penggalian dana dengan berbagai jenis usaha untuk
menambah jumlah kas sehingga tidak semata-mata hanya mengharapkan bantuan dana.
6.
Persiapkan kelompok dengan
baik sebelum ada bantua dana.
7.
Melakukan pengawasan
dari pemerintah bila perlu turun lapangan.
Seluruh solusi ini kemudian dibawa
menjadi bahan rekomendasi dan telah ditindak lanjut oleh pemerintah serta
pengurus dan anggota kelompok. Bahan rekomendasi ini juga menjadi kesepakatan
antara pemerintah desa dengan kelompok antara lain :
I.
Adanya komitmen dari
pemerintah Desa dan kelompok untuk menghidupkan kembali kelompok - kelompok
yang kurang aktif.
II.
Adanya kesediaan dari
pihak pemerintah Desa dengan pendamping kelompok untuk memberikan pelatihan
tentang bagi para kelompok.
III.
Adanya kesepakatan
antara Pemerintah desa untuk melakukan
pengawasan pada setiap kelompok yang ada.
Adapun capaian
hasilnya adalah bahwa keseluruhan kegiatan yang termasuk dalam program
akademis/Kuliah Nyata dapat dilaksanakan tepat waktu dan sasaran sesuai
perencanaan
c.
Pleno
ditingkat Desa
Kegiatan
ini merupakan kegiatan lanjutan untuk membahas kembali hasil diskusi yang
terjadi ditiap dusun. Pada kegiatan ini mahasiaswa menyerahkan seluruh hasil
diskusi untuk menjadi bahan rekomendasi.
Ø
Program : Administrasi
Di
bidang adminstrasi dan kelembagaan adapun
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN adalah meliputi ;
i.
Melakukan pelatihan
tentang teknis dan cara pengumpulan data penduduk kepada masyarakat serta aparat
desa yang dilaksanakan di setiap dusun.
ii.
Mengadakan sosialisasi
dan teknis pengambilan data dasar keluarga kepada masyarakat disetiap dusun.
iii.
Merekam data kependudukan, pemetaan potensi, penataan
administrasi kelembagaan Kelompok yang ada di Mainai.
iv.
Pembuatan papan nama
kelompok
v.
Penataan perpustakaan
Desa.
Proses pelaksanaan program ini melibatkan Kepala
Desa dengan staf desa dan masyarakat melalui kelembagaan yang ada untuk tujuan
kesinambungan proses berikutnya setelah KKN berakhir. Dalam
kegiatan ini memerlukan dana untuk pengadaan alat
bantu / bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud berasal
dari kontribusi peserta KKN dan juga dari kas Desa. Waktu pelaksanaan pembenahan administrasi adalah satu
bulan.
Kegiatan ini mendapat respon yang baik
dari pemerintah Desa pasalnya hal ini sangat membantu Desa dalam meyukseskan
program Desa yaitu Mainai dalam angka
Dari hasil yang ditemui dapat disimpulkan bahwa
kompleksitas kebutuhan masyarakat menuntut SDM aparat desa yang profesional serta sarana prasarana kerja yang memadai
karena kedudukan desa sebagai ujung tombak pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Ø
Program Bhakti
Sosial
Kegiatan yang dilakukan adalah :
- Penataan
pekarangan dan pembersihan di sarana sosial yakni gereja, kantor desa dan di
sekitar jalan raya menuju gereja dan kantor desa, polindes serta kober
Dari kegiatan yang
dilaksanakan dirasakan bahwa partisipasi masyarakat sangat baik. Kegiatan ini berjalan
lancar melibatkan pengurus kapela, aparat desa serta sebagian besar masyarakat
dusun Ndekundenu hal ini karena saran sosial tersebut berada diwilayah dusun
Ndekundenu. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pembersihan disekitar area kapela,
kantor desa, jalan raya, pembersihan rumput disekitar jalan. Kegiatan penataan pekarangan dilakukan di kebun contoh
kelompok Raflesia
Kegiatan ini berjalan sesuai dengan program
serta berjalan dengan baik baik
sehingga mencapai sasaran seperti yang diharapkan.
Diakhir kegiatan ini Mahasiswa melakukan Sosialisasi tentang pentingnya
penataan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan dan kegiatan ini direspon
baik oleh masyarakat.
Ø
Program :
Lain-lain yang tidak terprogram sebelumnya
Berikut
ini adalah beberapa Kegiatan
serta gambaran proses pelaksanaan kegiatan yang tidak terprogram sebelumnya
antara lain :
- Menjadi panitia serta Mengikuti
kegiatan Musrenbangdes
di
Desa
Kegiatan Musrenbangdes adalah kegiatan yang belum
pernah diikuti oleh mahasiswa KKN selama ini kegiatan hanya dipelajari lewat
proses perkuliahan. Kegiatan ini disambut baik oleh teman-teman mahasiswa
karena hal ini dapat menjadi proses pembelajaran. Bersama pemerintah Desa dan
aparat Desa serta perwakilan dari masyarakat kamipun melakukan pembentukan
panitia untuk menyukseskan kegiatan ini. Proses kegiatan Musrenbangdes berjalan
baik sesuai dengan harapan panitia dan seluruh masyarakat. Tingkat partispasi
peserta begitu baik hal ini dilihat dalam keaktifan dalam mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan, hidup dalam proses diskusi dan tetap bertahan sampai
selesai kegiatan. Seluruh hasil dari Musrenbangdes akan diteruskan ke tingkat Musrenbangdes
selanjutnya.
-
Mengikuti
sosialisasi dan penanaman padi berteknologi bersama kelompok dari penyuluh
pertanian kabupaten.
Kegiatan ini
dilaksanakan bersama kelompok tani dan mahasiswa KKN. Kegiatan ini merupakan
kegiatan yang baru bagi mahasiswa dan kelompok tani karena selama ini teknik tanam
yang dilakukan oleh petani adalah dengan teknik tradisional sedangkan yang akan
diajarkan oleh penyuluh adalah penanaman dengan teknik modern. Meskipun mahasiswa
bukan menempuh ilmu pertanian namun kegiatan ini memang sangat penting sebab
belajar ilmu masyarakat tidak lepas kaitannya dengan pertanian. Kegiatan ini
berlangsung pada tanggal 22 Februari 2012 di sebuah area sawah percontohan,
kegiatan diakhiri dengan sosialisasi, diskusi semua peserta berperan aktif.
- Menjadi panitian serta Mengikuti
kegiatan RAT
koperasi serba usaha mainai.
Kegiatan ini
berlangsung pada 27 Januari 2012. Mahasiswa terlibat sebagai panitia. Kegiatan
berlangsung sesuai yang dihaharapkan. Disamping itu juga kegiatan ini dipandang
sebagai sarana pembelajaran bagi para mahasiwa.
- Menjadi panitian serta Mengikuti
kegiatan
MUSPAS Stasi mainai.
Kegiatan
ini melibatakan para pengurus stasi dan seluruh fungsionaris stasi. Mahasiswa bersama
pengurus terlibat sebagai panitia. Kegiatan ini berlangsung pada 17 Januari
2012. Kegiatan berlangsung sesuai yang dihaharapkan dengan menghasilkan
beberapa usulan dan rancangan program kerja stasi satu tahun ke depan.
- Pembuatan sekat ruangan
dan papan nama sekolah di SDK Poma di Desa
Tetangga yakni Desa Denatana.
kegiatan
ini
merupakan satu kegiatan fisik
yang dilaksanakan untuk menunjang kemajuan dibidang
pendidikan kegiatan ini terjadi pada tanggal 16 Februari di Desa tentangga
yakni Desa Denatana tepatnya di SDK Poma. Kegiatan ini berupa pembuatan sekat
kantor dan perpustakaan serta penataan
perpustakaan sekolah. Kegiatan berjalan baik karena semuanya terlibat akitf
dalam proses pekerjaan sebagai hasilnya kini sekolah tampak lebih rapi dan proses
pelayanan lebih baik.
- Menanggung liturgi
misa.
Kegiatan ini diisi oleh
mahasiswa berupa menjadi petugas liturgi pada perayaan misa disetiap hari
minggu selama KKN.
- Melakukan pemutaran
film tentang pendidikan ditiga sekolah dasar
Kegiatan ini
berlangsung di dua sekolah dasar yakni SDI Ndekondeu dan SDK Poma yang terjadi
pada tanggal : 14 Februari 2012 di SDI Ndekondenu dan pada tanggal 21 Februari
2012 di SDK Poma. Kegiatan ini bertujuan untuk memotifasi siswa/i sekolah dasar
untuk terus bersekolah. Kegiatan ini melibatkan para guru dan seluruh siswa/i
sekolah dasar. Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi bersama para guru dan
siswa/i. Kegiatan berjalan baik sesuai yang diharapkan.
- Bina akrab bersama OMK
Kegiatan ini merupakan
kegiatan diskusi hanya dikemas dengan cara yang lebih santai dan selaras orang
muda. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para orang muda
untuk lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan
kehidupannya, keluarga, gereja, dan daerah. Sebagai wujud tanggung jawab
pembagunan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 14 Februari 2012 di aula kator desa dengan
menghadirkan para tokoh masyarakat, tokoh agama, adat dan pemerintah Desa.
Kegiatan ini diisi dengan ceramah dari setiap perwakilan tokoh – tokoh yang
diundang. Kegiatan berjalan baik.
- Penbersihan dan
penanaman kacang dikebun contoh SKB di Dusun Wolokuku bersama siswa-siswi
sanggar kegiatan belajar.
Kegiatan
ini dilakukan dengan cara membersihkan area kebun contoh serta menanam kacang
kedelai di lahan percontohan. Kegiatan ini merupakan kegiatan fisik yang
bertujuan untuk belajar tentang pemanfaatan lahan dan meningkatkan produksi
pangan lokal yang merupakan cita-cita Pemerintah kabupaten Ngada.
- Mengikuti apel kekuatan
setiap hari senin
Kegiatan ini merupakan
kegiatan yang sering dan harus dilakukan. Dalam kegiatan ini peserta KKN
dilibatkan sebagai petugas apel. Apel kekuatan adalah sarana membangun
komunikasi dan sebagai fungsi koordinasi serta meningkat rasa nasionalisme dan
pengabdian kepada negara.
3.3. Hambatan/Tantangan
Meskipun
kegiatan KKN berjalan cukup baik namun ada beberapa kendala yang dihadapi yang
menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan setiap program yang telah
direncanakan. Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat baik yang berasal
dari dalam dalam hal ini peserta KKN dan faktor dari luar dalam hal ini pemerintah
Desa dan masyarakat faktor-faktor itu antara lain :
Faktor
Penghambat ;
-
Internal
ü
Peserta KKN berhalangan
karena sakit.
ü
Peserta
sedikit mengalami masalah pendanaan dalam setiap program kerja
yang dijalankan namun faktor ini tidaklah menjadi
faktor yang utama sebab ada juga bantuan dari Pemerintah Desa.
- Eksternal
ü
Kurangnya
keterlibatan orang muda di dua dusun dalam program yang dijalankan sehingga pencapaian target dalam
penyebaran pengetahuan dan informasi terhambat.
ü
Masih
kurangnya keterlibatan dari beberapa anggota kelompok binaan dalam mengikuti
kegiatan diskusi atau lainnya sehingga
pelaksanaan kegiataan yang direncanakan tidak
maksimal tidak maksimal.
ü
Berbenturnya jadwal
kegiatan dengan kesibukan masyarakat sehingga kegiatan sering terjadi
penundaan.
3.4 Upaya
Pemecahan yang dilakukan
Untuk mengatasi
faktor penghambat tersebut diatas, maka adapun jalan
keluar yang diambil antara lain ;
ü
Bagi
peserta yang sakit diberi ijin untuk istirahat dan
menjalankan pengobtan.
ü
Untuk
melancarkan kegiatan KKN, terutama sarana dan prasarana kerja ditetapkan
besaran kontribusi dana (uang) dari tiap peserta secara merata serta
meminta penambahan dana dari pemerintah Desa guna melancarkan kegiatan.
ü
Untuk masalah kurangnya
peran orang muda di 2 dusun langkah yang diambil adalah mengundang perwakilan
dari orang muda di dua dusun.
ü
Bersama
dengan pemerintah Desa dan kelompok-kelompok mengatur
perubahan jadwal untuk melancarkan kegiatan
3.5. Pembelajaran Program
Pelaksanaan
kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran dimana proses ini adalah sebuah
bentuk mengaplikasikan ilmu secara nyata ditengah masyarakat. Dapat dikatakan
bahwa kegiatan ini adalah ajang trasnsformasi dan berbagi ilmu pengetahuan baik
yang dimiliki oleh peserta KKN ataupun masyarakat Desa khususnya masyarakat di
Desa Mainai
Sangat dirasakan
manfaat pelaksanaan kegiata KKN di Desa Mainai dalam kegiatan ini peserta KKN
berinteraksi dengan masyarakat untuk menjalin relasi sambil membagi pengalaman,
informasi dan ilmu pengetahuan. Kami juga menemukan ilmu masyarakat yang selama
ini mereka terapkan dalam menjalankan roda kehidupan di Desa Mainai selam
bertahun-tahun lamanya.
Dari kegiatan
ini juga peserta KKN belajar tentang realita kehidupan masyarakat yang
bervariasi namun mereka mampu dan tetap menjalankan aktifitasnya. Hal ini
merupakan pengetahuan tentang kehidupan sehingga menjadi bekal bagi peserta KKN
dalam menjalankan eksistensinya ditengah masyarakat hari ini dan di masa yang
akan datang.
3.6. Evaluasi
Akhir Kegiatan
Kegiatan evaluasi sering
dilakukan seusai kegiatan hal ini
dimaksud bertujuan untuk menilai sejauh mana persiapan atau perkembangan
capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sudah sesuai atau belum dengan
perencanaannya. Dalam evaluasi juga bertujuan untuk melihat kekurangan dan
kelebihan dari kegiatan yang dilaksanakan serta mencari solusi dan trik untuk
menutupi kekurangan yang ada dan meningkatkan kelebihan yang dicapai.
Berdasarkan hasil evaluasi terakhir diantara sesama
peserta KKN dan peserta KKN dengan pihak pemerintah desa/masyarakat dapat
disimpulkan bahwa semua kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan yang disepakati.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari seluruh
rangkaian kegiatan KKN di Desa Mainai yang dilaksanakan selama 2 bualan
menghasilakn beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Kegiatan berlangsung
sesuai yang direncanakan.
2.
Kegiatan
yang dilaksanakan mendapat respon positif dari pemerintah desa dan masyarakat Desa Mainai yang ditunjukan dengan partisipasi dan kontribusi secara
aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan
3.
Dalam pelaksanaannya
meski terdapat hambatan namun dapat di atasi.
4.
Kegiatan yang
dilaksanakan pada dasarnya merupakan media pemberdayaan bagi masyarakat dalam
menjalankan aktifitasnya sehari-hari kearah yang lebih baik.
4.2 Saran
/ Rekomendasi
Ø
Untuk Pemerintah desa dan Masyarakat, yaitu :
- Bahwa Desa Mainai mempunyai potensi yang besar apabila dikelolah secara
baik melalui optimalisasi potensi yang ada secara terencana, bertahap, dan
berkesinambungan secara proaktif oleh seluruh elemen yang ada.
- Agar pemerintah desa lebih memperhatikan
kelompok-kelompok yang ada di masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan
demi peningkatan kesejahteraan kelompok tersebut.
- Agar
pemerintah Desa menghidupkan kembali lembaga-lembaga adat untuk membantu
penanganan konflik yang bisa saja
terjadi sehingga bila ada persoalan yang terjadi di masyarakat Desa Mainai maka
lembaga adat bisa menjadi tempat untuk mengatasi persoalan – persoalan dalam
masyarakat.
Ø
Untuk Lembaga STPM St Ursula, yaitu :
- Pembekalan
pada saat Pra-KKN dilakukan selama 2 minggu hal ini agar peserta KKN memiliki
kemampuan yang cukup pada saat KKN
- Diharapkan
kepada lembaga STPM, bagi Desa yang pernah menjadi tempat KKN dapat
dilaksanakan ABDIMAS atau praktek kuliah lapangan pada tahun yang akan datang.
- Kegiatan
KKN ditambah waktunya paling kurang 2 bulan 2 minggu.
- Diharapkan
adanya desa binaan khusus untuk lembaga sehingga apabila desa tersebut berhasil
dan lebih maju dari desa yang lainnya akan membawa dampak bagi pengembangan
lembaga ini kedepannya.
Mainai, 09 Maret 2012
Mengetahui
:
Kepala
Desa Mainai,
YOHANES
MUNDE
|
Mahasiswa KKN STPM Santa Ursula Ende
Koordinator,
SIPRIANUS KEKA
|
Dosen
Pendamping
(YAKOBUS
SEFNI)
GAMBAR KEGIATAN
JALAN RAYA MENUJU KANTOR DESA
NONTON FILM BERSAMA MURID SD NDEKONDENU
MEMBUAT SEKAT RUANGAN PERPUSTAKAN
HASIL JERAT "BABI HUTAN" INILAH HAMA UTAMA YG MERUSAK KEBUN RAKYAT
BEKERJA DI RUMAH BAPAK DESA
PEMANDANGAN DESA MAINAI DARI ATAS KEBUN RAKYAT
KAPELA DUSUN WOLOKUKU "PERKENALAN DAN DISKUSI KELOMPOK"
DISKUSI BERSAMA MASYARAKAT DUSUN NDEKONDENU
NONTON DAN DISKUSI BERSAMA MURID SD KATOLIK POMA, AKU DAN CITA-CITA KU
MERKAP HASIL SURVEI LAPANGAN POTENSI DESA
MENANAM PADI BERSAMA PETANI DI SAWAH PERCONTOHANAN MEMPERKENALKAN POLA TANAM BERTEKNOLOGI
BINA AKRAB BERSAMA ORANG MUDA KATOLIK
NONTON DAN DISKUSI BERSAMA MURID2 SD NDEKONDENU "AKU DAN CITA-CITA"
REKAP DATA LAPANGAN
MISA BERSAMA WARGA DUSUN MULU
NONTON DAN DISKUSI
HASIL TANGKAPAN BAPA
KELUARGA ASUH KU. BAPAK YOHANES WASEK DAN IBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar