Rabu, 31 Juli 2013

KEGIATAN KKN DI DESA MAINAI NGADA BAJAWA




KEGIATAN KKN KULIAH KERJA NYATA DI DESA MAINAI KECAMATAN WOLOMEZE KABUPATEN BAJAWA - NGADA - FLORES - NTT
 MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT (STPM) 
SANTA URSULA - ENDE
PESERTA :
DEDIB WILIAMS MONE
SIPRIANUS KEKA
MAYORRIUS DIAN DERAYS
YOHANES BRECHMANS NDAKORISMA
PAULUS POMA
VERONIKA DESE
ALBERTA WONGA
KRESENSIANA BUPU WEA
MARIA TRISANTI DERU
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Perguruan Tinggi merupakan salah satu kegiatan yang bersifat pemberdayaan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat guna menunjang pembangunan disegala aspek kehidupan. KKN juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa dilingkup masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah/swasta sebagai bentuk aplikasi dan pembaruan kerangka teori yang telah diperoleh. Semuanya itu bertujuan untuk membekali mahasiswa  agar dapat membaur dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama dalam bangku perkuliahan sehingga mahasiswa akan memperoleh bekal yang cukup sebelum terjun dalam kehidupan nyata ditengah masyarakat. Eksistensi dari mahasiswa adalah sebagai motivator, penggerak, pemberi ide atau memberikan bantuan pemikiran pemecahan suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pada tahun 2012 ini Lembaga Perguruan Tinggi Santa Ursula kembali menyelenggarakan kegiatan KKN bagi kelas regular dan kelas extencion yang terbagi di desa Ria 1 dan desa Wolomeze kecamatan Riung  Barat dan Desa Mainai Kecamatan Wolomeze kabupaten Ngada, Desa Ndetundora  I, II, III, Desa  Randotonda, Kecamatan Ende, Kelurahan Roworena Barat Kecamatan  Ende Utara, dan Desa  Wolotopo Kecamatan Ndona yang berlangsung selama 2 bulan sejak tanggal 9 Januari 2011 s/d 9 Maret 2012.
       Kehadiran mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende di tengah–tengah masyarakat Desa Mainai Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada diharapkan mampu menjawabi harapan masyarakat dalam menghadapi persoalan - persoalan yang ada di masyarakat dengan lebih memberdayakan masyarakat itu sendiri. Disamping itu melalui kegiatan KKN ini juga mahasiswa diharapkan dapat belajar melalui karya nyata bersama masyarakat yang dijabarkan dalam beberapa program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.


1.2.  Tujuan Kuliah Kerja Nyata
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) antara lain sebagai berikut  :
1.2.1.       Tujuan Umum
a.       Mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan teori – teori yang diperoleh pada saat perkuliahan ditengah masyarakat yang berhubungan dengan realita yang ada ditengah masyarakat sehingga memperkaya materi pembelajaran.
b.      Membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang peka terhadap persoalan-persoalan yang ada ditengah masyarakat dan mampu menganalisis serta mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi.
c.       Menjadikan masyarakat dan Lembaga Perguruan Tinggi sebagai mitra kerja sehingga eksistensi dari Perguruan Tinggi benar–benar mendapat kepercayaan dari masyarakat.
d.      Membantu Pemerintah Desa khususnya Pemerintah Desa Mainai dalam menyukseskan program pembangunan di wilayah Desa
1.2.2.       Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa dapat memiliki kemampuan analisis dan konseptual lewat kegiatan nyata dalam masyarakat serta dapat belajar langsung dari masyarakat dan lingkungan yang dikunjunginya.
b.      Memberdayakan masyarakat di Desa Mainai dalam hal ini difokuskan pada kelompok-kelompok masyarakat dalam hal ini mencari persoalan-persoalan yang ada didalam kelompok – kelompok serta bersama mencari solusinya.
c.       Memberdayakan masyarakat untuk peningkatan ekonomi keluarga dengan melakukan kegiatan Home Industri dengan pemafaatan sumber daya yang ada  di Desa.
d.      Bekerjasama dengan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan penataan lingkungan Desa Mainai.
e.         Untuk membantu Pemerintah Desa Mainai dalam menyukseskan program pembangunan desa.
f.         Mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mencari solusi yang terbaik untuk mengatasinya
BAB II
PROFIL DESA MAINAI
Gambaran Umum 
2.1    Keadaan Umum Wilayah
 Desa Mainai merupakan salah satu desa dari enam desa yang berada di wilayah Kecamatan Wolomeze.
A.    Batas wilayah
Batas
Desa / Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Wangka Selatan/Turaloa
Riung/Wolomeze
Sebelah Selatan
Nagerawe
Boawae
Sebelah Timur
Turaloa/Teda mude
Wolomeze/Aesesa
Sebelah Barat
Denatana/Wangka Sealatan
Wolomeze/Riung

B.     Jumlah penduduk
Jumlah penduduk Desa Mainai di tahun 2012  sebanyak 1028  jiwa  dengan rincian  Laki-laki sebanyak 528 jiwa dan perempuan sebanyak 500 jiwa dari 192 Kepala Keluarga. Jumlah Penduduk  tersebut  tersebar di 4 dusun. Secara administratif Wilayah Desa Mainai dibagi dalam 4 dusun :
1.      Dusun Ndekondenu
2.      Dusun Mulu
2.      Dusun Wolokuku dan
3.      Dusun Sekojawa
C.    Topografi :
Bentangan wilayah Desa Mainai merupakan pegunungan dan perbukitan dengan tingkat kemiringan sangat variatif berkisar 0 – 50 %. Perbandingan bulan basah dan bulan kering tidak seimbang, di mana terdapat 4 bulan  basah yaitu Nopember s/d Februari dan 6 bulan kering yaitu pada bulan Maret,April,Juli s/d Oktober sementara Mei dan Juni terjadi hujan titipan/kiriman dari musim tenggara yang diselingi dengan angin kencang.


                                                          

D.    Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan
Laki-laki
Perempuan
Petani
260 Orang
283 Orang
PNS
    4 Orang
    8 Orang
Pensiunan PNS
    2 Orang

Pengusaha Kecil/Menengah
    2 Orang

Karyawan Swasta
    4 Orang
   1 Orang
Dilihat dari tabel data Mata pencaharian masyarakat Desa Mainai pada umunya bertani dengan mengandalkan Tanaman Perdagangan (Tani Komoditi) Serta tanaman persawahan dan ladang.
E.      Agama yang dianut
 Seluruh masyarakat Desa mainai menganut agama Katolik.
F.     Pertanian
1.      Tanamana Pangan
a.    Pemilik Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Jumlah keluarga yang memiliki tanah pertanian
187 Keluarga
Tidak memiliki
     - Keluarga
Memiliki kuarang dari 1 ha
120 Keluarga
Memiliki 1,0 – 5,0 ha
  63 Keluarga
Memiliki 5,0 – 10 ha
    4 Keluarga
Memiliki lebih dari 10 ha
     - Keluarga
Jumlah total keluarga petani
187 Keluarga

b.   Luas Tanaman Pangan Menurut  Komoditas
Jagung
136  ha
Kacang tanah
0,75 ha
Padi sawah
  7,5 ha
Padi ladang
     7 ha
Ubi kayu
     2 ha
Ubi jalar
     2 ha
Talas
     2 ha

2.      Jenis Komoditas Buah-Buahan Yang Dibudidayakan
a.  Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-buahan
Jumlah keluarga memiliki tanah buah-buahan
176 keluarga
Tidak memiliki
11   keluarga

b.      Luas Tanaman Buah-Buahan
J. Buah
Luas (ha)
Mangga
5   ha
Pepaya
4   ha
Pisang
25 ha
Nangka
2  ha
Nenas
2 ha

G.    Perkebunan
a.      Pemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan
176 Keluarga
Tidak memiliki
11   keluarga
Memiliki kurang dari 5 ha
176 keluarga

b.      Luas Lahan Perkebunan
Jenis
Luas (ha)
Kelapa
2
Kopi
25
Coklat
4
Pinang
4
Jambu mete
100
Kemiri
100

H.    kehutanan
a.      luas lahan menurut pemilikan lahan
Pemilik adat/ulayat
10.000 ha
Milik masyarakat perorangan
  8.000 ha

b.      Hasil hutan
Jenis kayu
Jumlah
Jati putih
11.331
Jati super
479
Mahoni
13.778
Oja
1.364
Nangka
2.692
Bambu
8.420
Pering
13.202
Aur
2
I.       Peternakan
a.      Jenis populasi ternak
Jenis ternak
Jumlah
Sapi
  384  ekor
Kerbau
  167  ekor
Babi
  214  ekor
Ayam kampung
1237  ekor
Bebek
   34   ekor
Kuda
   89   ekor
Kambing
 101   ekor
Anjing
   64   ekor
Kucing
   21   ekor

2.2.  Kelembagaan  :
a.      Kelembagaan Pemerintahan :
Jumlah Aparat pemerintahan desa sebanyak 10 0rang terdiri dari :
-            Kepala Desa               : Yohanes Munde
-            Sekretaris Desa           : Alfridus Teras
-            Kaur-kaur  :
·  Kaur  Pemerintahan     : Frumensius Rimu
·  Kaur  Pembangunan    : Thomas Soba
·  Kaur Umur                  : Nobertus Sila
-       Kepala Dusun 4 orang :
·    Dusun Mulu                  : Korenelis  Bei
·    Dusun Ndekondenu     : Nobertuas Sila
·    Dusun wolokuku          : Stanislaus Wai
·    Dusun Sekojawa           : Larensius Rebo
-   Pamong 2 orang                   :
·    Pamong kesehatan        : Yohanes Wasek
·    Pamong Ekonomi         : Yonas Peri
b.    Kelembagaan Masyarakat :
Di wilayah Desa Mainai memiliki beberapa organisasi sosial kemasyarakatan antara lain :
-       BPD
-       PKK
-       Karang Taruna
-       Kelompok Tani
-       Kelompok Wanita
c.    Prasarana dan Fasilitas Umum
       -    Sarana Peribadatan :
            1. Gereja                            : 3 buah           
       -    Sarana Pendidikan
            1. Taman Kanak-kanak      : 1 buah
            2. SD                                 : 2 buah
            4. Kober                             : 2 buah
       -    Sarana Kesehatan
            1. Posyandu                       : 4 buah
            2. Polindes                         : 1 buah
       -    Sarana Olahraga
            1. Lapangan Bola Kaki      : 1
            2. Lapangan Bola Volly    : 3

Khusus dusun sekojawa kegiatan pelayanan rohani dan pendidikan bergabung degan Desa Nagerawe, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN

3.1    Rencana Program
Rencana program kerja yang dilakukan di Desa  Mainai disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Desa Mainai. Program kerja tersebut merupakan satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan Program Kerja KKN  adalah satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN berlangsung. Pelaksanaan program kerja KKN di Desa Mainai selain didasarkan pada kebutuhan masyarakat juga didasarkan pada Kerangka Acuan Kuliah Kerja Nyata 2012 yang diterbitkan oleh Kepala P2M STPM Santa Ursula Ende. Berdasarkan kerangka acuan tersebut, bentuk program kegiatannya antara lain :
a.       Penggorganisasian melalui diskusi – diskusi kelompok, penguatan kapasitas, pengembangan manajerial kelompok – kelompok masyarakat.
b.      Penataan adminstrasi.
c.       Bhakti sosial atau kegiatan sejenisnya.
d.      Praktek home industri
Penyusunan rumusan program kerja KKN  di Desa Mainai disusun  bersama dengan seluruh aparat desa dan perwakilan dari tiap masyarakat, kelompok-kelompok yang ada di Desa Mainai Rumusan tentang program kerja kelompok KKN di Desa Mainai mengacu pada kajian strategis tentang potensi dan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah desa, dengan menggunakan dua program prioritas yaitu Kuliah Nyata dan Kerja Nyata yang disinkronkan dengan kebutuhan masyarakat. Adapun program-program perencanaan tersebut, meliputi :
3.1.1         Kegiatan Terprogram
A.    Bidang Akademis / Kuliah Nyata.
Kegiatan akademis yang dilakukan di desa Mainai antara lain melakukan penguatan kapasitas kelompok untuk seluruh kelompok yang ada di desa baik kelompok usaha ekonomi, kelompok tani, kelompok simpan pinjam, kelompok keagamaan. Kegiatan ini dilakukan di tiga dusun yakni dusun Ndekondenu, Dusun Mulu, dan Dusun Wolokuku pada hari minggu. Kegiatan ini melibatkan para pengurus kelompok dan anggota.
Kegiatan ini berjalan lancar   para pengurus dan anggota terlibat aktif dalam kegiatan ini. Kegiatan diawali dengan shering pendapat, diskusi dan diakhiri dengan seminar tentang penguatan kelompok yang menjadi pemateri adalah mahasiswa KKN.
B.  Bidang Administrasi dan Kelembagaan.
Di bidang adminstrasi dan kelembagaan Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN adalah meliputi ; melakukan pelatihan tentang teknis dan cara pengumpulan data penduduk kepada masyarakat serta aparat desa yang dilaksanakan di setiap dusun. Merekam data kependudukan, pemetaan potensi, penataan administrasi kelembagaan Kelompok yang ada di Desa Mainai serta Pembuatan papan adminstrasi, papan nama kelompok, papan nama lembaga dan penataan perpustakaan Desa.
Proses pelaksanaan program ini melibatkan Kepala Desa dengan staf desa dan masyarakat melalui kelembagaan yang ada untuk tujuan kesinambungan proses berikutnya setelah KKN berakhir. Dalam kegiatan ini memerlukan dana untuk pengadaan alat bantu / bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud berasal dari kontribusi peserta KKN dan juga dari kas Desa. Waktu pelaksanaan pembenahan administrasi adalah satu bulan.
C.       Home Industri
Berdasarkan survey dan hasil pengamatan kelompok KKN di Desa Mainai ditemukan potensi belum dikelola secara maksimal oleh warga, khususnya dalam hal pengolahan sumber daya alam (pertanian, perkebunan, dan peternakan). Belum maksimal bukan berarti bahwa warga masyarakat tidak pernah mengolahnya melainkan pengolahan yang dilakukan masih sebatas dikonsumsi dan dikelola secara tradisional sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan perekonomian keluarga.
Melihat hal diatas maka adapun kegiatan yang dilkukan antara lain :
a.     Sirup dari air kelapa
b.     Kue Karamel ubi
c.     Kecap air kelapa
d.    Fermentasi makanan babi

D.       Bhakti Sosial
Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni :
1.   Pembersihan dan penataan pekarangan
Kegiatan ini bertempat disarana – sarana sosial antara lain di kapela, area kantor desa dan sekitarnya, jalan raya menuju kantor desa dan kapela. Kegiatan ini berjalan lancar melibatakan pengurus kapela, aparat desa serta sebagian besar masyarakat dusun Ndekundenu hal ini karena sarana sosial tersebut berada diwilayah dusun Ndekundenu. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pembersihan disekitar area kapela, kantor desa, jalan raya, pembersihan rumput disekitar jalan. Kegiatan  penataan pekarangan dilakukan di kebun contoh kelompok Raflesia.
3.1.2   Kegiatan Tambahan Lainnya / Tidak Terprogram
Disamping kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan dalam Kuliah Kerja Nyata di Desa Mainai ada juga kegiatan/program yang tidak termasuk dalam program inti. Kegiatan ini lahir dari inisiatif mahasiswa yang disesuaikan dengan kondisi dan keadaan ditempat KKN yang dirasakan perlu dan sangat penting. Kegiatan tambahan lainnya/tidak terprogram yang diikuti dan dilakukan oleh peserta kelompok KKN  adalah
-       Menjadi panitia serta Mengikuti kegiatan Musrenbangdes di Desa
-       Mengikuti sosialisasi dan penanaman padi berteknologi bersama kelompok dari penyuluh pertanian kabupaten.
-       Menjadi panitian serta Mengikuti kegiatan RAT koperasi serba usaha Mainai.
-       Menjadi panitia serta Mengikuti kegiatan MUSPAS Stasi mainai.
-       Pembuatan sekat ruangan dan papan nama sekolah di SDK Poma di Desa Tetangga yakni Desa Denatana.
-       Menanggung liturgi misa.
-       Melakukan pemutaran film tentang pendidikan ditiga sekolah dasar
-       Bina akrab bersama OMK
-       Penbersihan dan penanaman kacang dikebun contoh SKB di Dusun Wolokuku bersama siswa-siswi sanggar kegiatan belajar.

3.2. Implementasi Program
Mengacu pada Program serta kegiatan yang telah disusun dan disepakati bersama tersebut, maka dapat di gambarkan pelaksanaan dan capaian hasil sebagai berikut :
Ø   Program : Akademis
ü  Kegiatan : Diskusi Kelompok
a.      Tahap – tahap yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan diskusi atara lain :
1.      Tahap persiapan : didalam tahap ini kami melakukan survey sekaligus kordinasi dengan Bapak Kepala  Desa untuk mengatuhui jenis dan jumlah kelompok yang ada di Desa  Mainai serta penetapan tempat dan waktu pelaksanaan. Dari hasil yang kami peroleh ada beberapa jenis kelompok yang ada di Desa Mainai antara lain
v  Kelompok sosial – ekonomi
·         Kelompok cama nai  I.II,III di Dusun Mulu
·         Kelompok maju bersama  I, II di Dusun Ndekondenu
·         Kelompok tani mawar di Dusun Ndekondenu
·         Kelompok Ngusa Kema I,II,III di Dusun Wolokuku
·         Kelompok Modhe Mawe  I,II,III di Dusun Sekojawa
·         Kelompok Raflesia di Dusun Ndekondenu
·         Kelompok Koperasi Serba Usaha Desa Mainai.
v  Kelompok keagamaan
·         Pengurus stasi, OMK, Santa Ana.
2.      Pelaksanaan
Pelaksanan kegiatan diskusi kelompok terjadi di tiga dusun yakni Dusun Ndekondenu, Mulu, Wolokuku. Kegiatan diskusi kelompok ini melibatkan seluruh kelompok yang ada di masing-masing dusun. Waktu pelaksanaan diskusi kelompok adalah hari minggu siang selesai misa pagi waktu ini dipilih karena permintaan dari kelompok mengingat hari-hari selain hari minggu kelompok mempunyai kesibukan pribadi dalam hal ini berkebun, berladang dan bersawah. Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok di dusun wolokuku digabung dengan pengurus dan anggota dari Dusun Sekojawa langkah ini dibuat atas permintaan dari Pemerintah Desa dan pengurus kelompok.
Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok terjadi pada :
-       Dusun Ndekondenu     : 
Hari/Tanggal      : Minggu, 5 Februari 2012
Jam                     : 09.00 – Sampai Selesai
Tempat               : Aula kantor Desa
-       Dusun Mulu                  :
Hari/Tanggal       : Minggu, 12 Februari 2012
Jam                     : 09.00 – Sampai Selesai
Tempat               : Gedung Posyandu
-       Dusun Wolokuku         :
Hari/Tanggal       : Minggu, 19 Februari 2012
Jam                     : 09.00 – Sampai Selesai
Tempat               : Gedung Gereje
b.        Gambaran porses kegiatan
Kegiatan ini berjalan lancar di setiap dusun partisipasi masyarakat dalam hal ini yang juga merupakan pengurus serta anggota kelompok atau para pemerhati dan simpatisan sangat tinggi hal ini dilihat dari persiapan yang dilakukan untuk menyukseskan kegiatan ini. Keaktifan juga ditunjukan dengan keterlibatan mereka secara aktif dalam proses diskusi dalam hal menyampaikan pendapat, saran, dan memberi pertanyaan mereka juga mampu untuk menggali dan menemukan persoalan-persoalan, yang ada di dalam kelompok serta mencari solusi untuk menyelesaikannya hal ini tentunya tidak lepas dari peran para fasilitator yang adalah mahasiswa sendiri dimana peran fasilitator yang menghantar serta mengatur jalannya diskusi sehingga peserta diskusi dibawa untuk menemukan apa saja yang terjadi didalam kelompok serta langkah-langkah yang harus diambil dalam menyelesaikan segala macam persoalan yag terjadi. Adapun beberapa persoalan yang ditemukan dan persoalan ini hampir semuanya terjadi di masing-masing kelompok yang ada di Desa Mainai berikut ini adalah hasil rangkuman dari persoalan-persoalan yang terjadi di dalam kelompok antara lain :
1.      Rendahnya keaktifan para pengurus dan anggota dalam menjalankan seluruh kegiatan yang sudah direncanakan bersama.
2.      Kelompok aktif hanya pada saat ada bantuan dana.
3.      Macetnya pembayaran iuran kelompok.
4.      Para pengurus tidak aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengurus
5.      Para pengurus dan anggota belum mengenal dan mengetahui secara bai tugas, fungsi dan hak serta kewajiban yang harus dilaksanakan.
6.      Kegiatan adminstrasi dan manajemen tidak berjalan secara maksimal.
7.      Bantuan ternak kurang dikelola secara baik.
Dari proses diskusi yang dilakukan di tiga dusun menghasilkan beberapa  solusi yang diambil untuk mengatasi persoalan yang dialami kelompok. Solusi ini diperoleh dari kelompok sendiri sebab kelompoklah yang mengalami masalah dan kelompok telah menemukan solusi hal ini berkat fasilitator yang memandu jalannya diskusi untuk membawa peserta menemukan sendiri persoalan serta menemukan jalan keluarnya.
Berikut ini adalah beberapa solusi yang dihasilkan dari proses diskusi antara lain :
1.         Melakukan  pelatihan (peran, tugas, fungsi petugas dan proses menjalankan adminstrasi bagi para pengurus oleh pendamping.
2.         Melakukan  evaluasi kerja ditiap kegiatan dan laporan keuangan
3.         Melakukan pemeliharaan secara baik jika ada bantuan sapi atau kerbau dan jangan dijual jika belum ada pengembalian modal untuk dikelola selanjutnya, harus ada pengawasan dari ketua atau pengurus.
4.         Mendata kelompok yang mendapat bantuan oleh petugas dan harus ada transparansi agar tidak ada kerjasama antara pengurus dan anggota menyangkut pembagian bantuan ternak serta penerima bantuan yang tidak memelihara ternak dengan baik.
5.         Melakukan  penggalian dana dengan berbagai jenis usaha untuk menambah jumlah kas sehingga tidak semata-mata hanya mengharapkan bantuan dana.
6.         Persiapkan kelompok dengan baik sebelum ada bantua dana.
7.         Melakukan pengawasan dari pemerintah bila perlu turun lapangan.
Seluruh solusi ini kemudian dibawa menjadi bahan rekomendasi dan telah ditindak lanjut oleh pemerintah serta pengurus dan anggota kelompok. Bahan rekomendasi ini juga menjadi kesepakatan antara pemerintah desa dengan kelompok antara lain :
I.          Adanya komitmen dari pemerintah Desa dan kelompok untuk menghidupkan kembali kelompok - kelompok yang kurang aktif.
II.       Adanya kesediaan dari pihak pemerintah Desa dengan pendamping kelompok untuk memberikan pelatihan tentang bagi para kelompok.
III.    Adanya kesepakatan antara Pemerintah desa  untuk melakukan pengawasan pada setiap kelompok yang ada.
Adapun capaian hasilnya adalah bahwa keseluruhan kegiatan yang termasuk dalam program akademis/Kuliah Nyata dapat dilaksanakan tepat waktu dan sasaran sesuai perencanaan
c.       Pleno ditingkat Desa
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan untuk membahas kembali hasil diskusi yang terjadi ditiap dusun. Pada kegiatan ini mahasiaswa menyerahkan seluruh hasil diskusi untuk menjadi bahan rekomendasi.
Ø   Program : Administrasi
Di bidang adminstrasi dan kelembagaan adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok KKN adalah meliputi ;
                                                                                            i.      Melakukan pelatihan tentang teknis dan cara pengumpulan data penduduk kepada masyarakat serta aparat desa yang dilaksanakan di setiap dusun.
                                                                                          ii.      Mengadakan sosialisasi dan teknis pengambilan data dasar keluarga kepada masyarakat disetiap dusun.
                                                                                        iii.      Merekam data kependudukan, pemetaan potensi, penataan administrasi kelembagaan Kelompok yang ada di Mainai.
                                                                                        iv.      Pembuatan papan nama kelompok
                                                                                          v.      Penataan perpustakaan Desa.
Proses pelaksanaan program ini melibatkan Kepala Desa dengan staf desa dan masyarakat melalui kelembagaan yang ada untuk tujuan kesinambungan proses berikutnya setelah KKN berakhir. Dalam kegiatan ini memerlukan dana untuk pengadaan alat bantu / bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud berasal dari kontribusi peserta KKN dan juga dari kas Desa. Waktu pelaksanaan pembenahan administrasi adalah satu bulan.
Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari pemerintah Desa pasalnya hal ini sangat membantu Desa dalam meyukseskan program Desa yaitu Mainai dalam angka Dari hasil yang ditemui dapat disimpulkan bahwa kompleksitas kebutuhan masyarakat menuntut SDM aparat desa yang profesional serta sarana prasarana kerja yang memadai karena kedudukan desa sebagai ujung tombak pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ø   Program Bhakti Sosial
Kegiatan yang dilakukan adalah :
-       Penataan pekarangan dan pembersihan di sarana sosial yakni gereja, kantor desa dan di sekitar jalan raya menuju gereja dan kantor desa, polindes serta kober
Dari kegiatan yang dilaksanakan dirasakan bahwa partisipasi masyarakat sangat baik. Kegiatan ini berjalan lancar melibatkan pengurus kapela, aparat desa serta sebagian besar masyarakat dusun Ndekundenu hal ini karena saran sosial tersebut berada diwilayah dusun Ndekundenu. Kegiatan ini dilakukan dengan cara pembersihan disekitar area kapela, kantor desa, jalan raya, pembersihan rumput disekitar jalan. Kegiatan  penataan pekarangan dilakukan di kebun contoh kelompok Raflesia
Kegiatan ini berjalan sesuai dengan program serta berjalan dengan baik baik sehingga mencapai sasaran seperti yang diharapkan. Diakhir kegiatan ini Mahasiswa melakukan Sosialisasi tentang pentingnya penataan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan dan kegiatan ini direspon baik oleh masyarakat.
Ø   Program :  Lain-lain yang tidak terprogram sebelumnya
Berikut ini adalah beberapa Kegiatan serta gambaran proses pelaksanaan kegiatan yang tidak terprogram sebelumnya antara lain :
-     Menjadi panitia serta Mengikuti kegiatan Musrenbangdes di Desa
Kegiatan  Musrenbangdes adalah kegiatan yang belum pernah diikuti oleh mahasiswa KKN selama ini kegiatan hanya dipelajari lewat proses perkuliahan. Kegiatan ini disambut baik oleh teman-teman mahasiswa karena hal ini dapat menjadi proses pembelajaran. Bersama pemerintah Desa dan aparat Desa serta perwakilan dari masyarakat kamipun melakukan pembentukan panitia untuk menyukseskan kegiatan ini. Proses kegiatan Musrenbangdes berjalan baik sesuai dengan harapan panitia dan seluruh masyarakat. Tingkat partispasi peserta begitu baik hal ini dilihat dalam keaktifan dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, hidup dalam proses diskusi dan tetap bertahan sampai selesai kegiatan. Seluruh hasil dari Musrenbangdes akan diteruskan ke tingkat Musrenbangdes selanjutnya.
-          Mengikuti sosialisasi dan penanaman padi berteknologi bersama kelompok dari penyuluh pertanian kabupaten.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama kelompok tani dan mahasiswa KKN. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang baru bagi mahasiswa dan kelompok tani karena selama ini teknik tanam yang dilakukan oleh petani adalah dengan teknik tradisional sedangkan yang akan diajarkan oleh penyuluh adalah penanaman dengan teknik modern. Meskipun mahasiswa bukan menempuh ilmu pertanian namun kegiatan ini memang sangat penting sebab belajar ilmu masyarakat tidak lepas kaitannya dengan pertanian. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22 Februari 2012 di sebuah area sawah percontohan, kegiatan diakhiri dengan sosialisasi, diskusi semua peserta berperan aktif.
-     Menjadi panitian serta Mengikuti kegiatan RAT koperasi serba usaha mainai.
Kegiatan ini berlangsung pada 27 Januari 2012. Mahasiswa terlibat sebagai panitia. Kegiatan berlangsung sesuai yang dihaharapkan. Disamping itu juga kegiatan ini dipandang sebagai sarana pembelajaran bagi para mahasiwa.
-     Menjadi panitian serta Mengikuti kegiatan MUSPAS Stasi mainai.
Kegiatan ini melibatakan para pengurus stasi dan seluruh fungsionaris stasi. Mahasiswa bersama pengurus terlibat sebagai panitia. Kegiatan ini berlangsung pada 17 Januari 2012. Kegiatan berlangsung sesuai yang dihaharapkan dengan menghasilkan beberapa usulan dan rancangan program kerja stasi satu tahun ke depan.
-     Pembuatan sekat ruangan dan papan nama sekolah di SDK Poma di Desa Tetangga yakni Desa Denatana.
kegiatan ini merupakan satu kegiatan fisik yang dilaksanakan untuk menunjang kemajuan dibidang pendidikan kegiatan ini terjadi pada tanggal 16 Februari di Desa tentangga yakni Desa Denatana tepatnya di SDK Poma. Kegiatan ini berupa pembuatan sekat kantor dan perpustakaan  serta penataan perpustakaan sekolah. Kegiatan berjalan baik karena semuanya terlibat akitf dalam proses pekerjaan sebagai hasilnya kini sekolah tampak lebih rapi dan proses pelayanan lebih baik.
-     Menanggung liturgi misa.
Kegiatan ini diisi oleh mahasiswa berupa menjadi petugas liturgi pada perayaan misa disetiap hari minggu selama KKN.
-     Melakukan pemutaran film tentang pendidikan ditiga sekolah dasar
Kegiatan ini berlangsung di dua sekolah dasar yakni SDI Ndekondeu dan SDK Poma yang terjadi pada tanggal : 14 Februari 2012 di SDI Ndekondenu dan pada tanggal 21 Februari 2012 di SDK Poma. Kegiatan ini bertujuan untuk memotifasi siswa/i sekolah dasar untuk terus bersekolah. Kegiatan ini melibatkan para guru dan seluruh siswa/i sekolah dasar. Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi bersama para guru dan siswa/i. Kegiatan berjalan baik sesuai yang diharapkan.
-     Bina akrab bersama OMK
Kegiatan ini merupakan kegiatan diskusi hanya dikemas dengan cara yang lebih santai dan selaras orang muda. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para orang muda untuk lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan kehidupannya, keluarga, gereja, dan daerah. Sebagai wujud tanggung jawab pembagunan. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 14  Februari 2012 di aula kator desa dengan menghadirkan para tokoh masyarakat, tokoh agama, adat dan pemerintah Desa. Kegiatan ini diisi dengan ceramah dari setiap perwakilan tokoh – tokoh yang diundang. Kegiatan berjalan baik.
-     Penbersihan dan penanaman kacang dikebun contoh SKB di Dusun Wolokuku bersama siswa-siswi sanggar kegiatan belajar.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara membersihkan area kebun contoh serta menanam kacang kedelai di lahan percontohan. Kegiatan ini merupakan kegiatan fisik yang bertujuan untuk belajar tentang pemanfaatan lahan dan meningkatkan produksi pangan lokal yang merupakan cita-cita Pemerintah kabupaten Ngada.
-       Mengikuti apel kekuatan setiap hari senin
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sering dan harus dilakukan. Dalam kegiatan ini peserta KKN dilibatkan sebagai petugas apel. Apel kekuatan adalah sarana membangun komunikasi dan sebagai fungsi koordinasi serta meningkat rasa nasionalisme dan pengabdian kepada negara.







3.3. Hambatan/Tantangan
Meskipun kegiatan KKN berjalan cukup baik namun ada beberapa kendala yang dihadapi yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan setiap program yang telah direncanakan. Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat baik yang berasal dari dalam dalam hal ini peserta KKN dan faktor dari luar dalam hal ini pemerintah Desa dan masyarakat faktor-faktor itu antara lain :
Faktor Penghambat ;
- Internal
ü  Peserta KKN berhalangan karena sakit.
ü  Peserta  sedikit mengalami masalah pendanaan dalam setiap program kerja yang dijalankan namun faktor ini tidaklah menjadi faktor yang utama sebab ada juga bantuan dari Pemerintah Desa.
-  Eksternal
ü  Kurangnya keterlibatan orang muda di dua dusun dalam program yang dijalankan sehingga pencapaian target dalam penyebaran pengetahuan dan informasi terhambat.
ü  Masih kurangnya keterlibatan dari beberapa anggota kelompok binaan dalam mengikuti kegiatan diskusi atau lainnya sehingga pelaksanaan kegiataan yang direncanakan tidak maksimal tidak maksimal.
ü  Berbenturnya jadwal kegiatan dengan kesibukan masyarakat sehingga kegiatan sering terjadi penundaan.
3.4  Upaya Pemecahan yang dilakukan
Untuk mengatasi faktor penghambat tersebut diatas, maka adapun jalan keluar yang diambil antara lain ;
ü  Bagi peserta yang sakit diberi ijin untuk istirahat dan menjalankan pengobtan.
ü  Untuk melancarkan kegiatan KKN, terutama sarana dan prasarana kerja ditetapkan besaran kontribusi dana (uang) dari tiap peserta secara merata serta meminta penambahan dana dari pemerintah Desa guna melancarkan kegiatan.

ü  Untuk masalah kurangnya peran orang muda di 2 dusun langkah yang diambil adalah mengundang perwakilan dari orang muda di dua dusun.
ü  Bersama dengan pemerintah Desa dan kelompok-kelompok  mengatur perubahan jadwal untuk melancarkan kegiatan
3.5. Pembelajaran Program
Pelaksanaan kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran dimana proses ini adalah sebuah bentuk mengaplikasikan ilmu secara nyata ditengah masyarakat. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini adalah ajang trasnsformasi dan berbagi ilmu pengetahuan baik yang dimiliki oleh peserta KKN ataupun masyarakat Desa khususnya masyarakat di Desa Mainai
Sangat dirasakan manfaat pelaksanaan kegiata KKN di Desa Mainai dalam kegiatan ini peserta KKN berinteraksi dengan masyarakat untuk menjalin relasi sambil membagi pengalaman, informasi dan ilmu pengetahuan. Kami juga menemukan ilmu masyarakat yang selama ini mereka terapkan dalam menjalankan roda kehidupan di Desa Mainai selam bertahun-tahun lamanya.
Dari kegiatan ini juga peserta KKN belajar tentang realita kehidupan masyarakat yang bervariasi namun mereka mampu dan tetap menjalankan aktifitasnya. Hal ini merupakan pengetahuan tentang kehidupan sehingga menjadi bekal bagi peserta KKN dalam menjalankan eksistensinya ditengah masyarakat hari ini dan di masa yang akan datang.
3.6.    Evaluasi Akhir Kegiatan
Kegiatan evaluasi sering dilakukan seusai kegiatan hal ini dimaksud bertujuan untuk menilai sejauh mana persiapan atau perkembangan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sudah sesuai atau belum dengan perencanaannya. Dalam evaluasi juga bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari kegiatan yang dilaksanakan serta mencari solusi dan trik untuk menutupi kekurangan yang ada dan meningkatkan kelebihan yang dicapai.
Berdasarkan hasil evaluasi terakhir diantara sesama peserta KKN dan peserta KKN dengan pihak pemerintah desa/masyarakat dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang disepakati.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian kegiatan KKN di Desa Mainai yang dilaksanakan selama 2 bualan menghasilakn beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kegiatan berlangsung sesuai yang direncanakan.
2.      Kegiatan yang dilaksanakan mendapat respon positif dari pemerintah desa dan masyarakat Desa Mainai yang ditunjukan dengan partisipasi dan kontribusi secara aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan
3.      Dalam pelaksanaannya meski terdapat hambatan namun dapat di atasi.
4.      Kegiatan yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan media pemberdayaan bagi masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari kearah yang lebih baik.
4.2  Saran / Rekomendasi
Ø  Untuk Pemerintah desa dan Masyarakat, yaitu :
-       Bahwa Desa Mainai mempunyai potensi yang besar apabila dikelolah secara baik melalui optimalisasi potensi yang ada secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan secara proaktif oleh seluruh elemen yang ada.
-       Agar pemerintah desa lebih memperhatikan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan demi peningkatan kesejahteraan kelompok tersebut.
-       Agar pemerintah Desa menghidupkan kembali lembaga-lembaga adat untuk membantu penanganan  konflik yang bisa saja terjadi sehingga bila ada persoalan yang terjadi di masyarakat Desa Mainai maka lembaga adat bisa menjadi tempat untuk mengatasi persoalan – persoalan dalam masyarakat.
Ø  Untuk Lembaga STPM St Ursula, yaitu :
-       Pembekalan pada saat Pra-KKN dilakukan selama 2 minggu hal ini agar peserta KKN memiliki kemampuan yang cukup pada saat KKN
-       Diharapkan kepada lembaga STPM, bagi Desa yang pernah menjadi tempat KKN dapat dilaksanakan ABDIMAS atau praktek kuliah lapangan pada tahun yang akan datang.
-       Kegiatan KKN ditambah waktunya paling kurang 2 bulan 2 minggu.
-       Diharapkan adanya desa binaan khusus untuk lembaga sehingga apabila desa tersebut berhasil dan lebih maju dari desa yang lainnya akan membawa dampak bagi pengembangan lembaga ini kedepannya.

Mainai, 09 Maret 2012

Mengetahui :
Kepala Desa Mainai,


YOHANES MUNDE
Mahasiswa KKN STPM Santa Ursula Ende
Koordinator,


SIPRIANUS KEKA

Dosen Pendamping


(YAKOBUS SEFNI)


 GAMBAR KEGIATAN
 JALAN RAYA MENUJU KANTOR DESA
 NONTON FILM BERSAMA MURID SD NDEKONDENU

 MEMBUAT SEKAT RUANGAN PERPUSTAKAN
 HASIL JERAT "BABI HUTAN" INILAH HAMA UTAMA YG MERUSAK KEBUN RAKYAT
 BEKERJA DI RUMAH BAPAK DESA
 PEMANDANGAN DESA MAINAI DARI ATAS KEBUN RAKYAT
 KAPELA DUSUN WOLOKUKU "PERKENALAN DAN DISKUSI KELOMPOK"

 DISKUSI BERSAMA MASYARAKAT DUSUN NDEKONDENU
 NONTON DAN DISKUSI BERSAMA MURID SD KATOLIK POMA, AKU DAN CITA-CITA KU
 MERKAP HASIL SURVEI LAPANGAN POTENSI DESA
 MENANAM PADI BERSAMA PETANI DI SAWAH PERCONTOHANAN MEMPERKENALKAN POLA TANAM BERTEKNOLOGI
 BINA AKRAB BERSAMA ORANG MUDA KATOLIK
 NONTON DAN DISKUSI BERSAMA MURID2 SD NDEKONDENU "AKU DAN CITA-CITA"

 REKAP DATA LAPANGAN

 MISA BERSAMA WARGA DUSUN MULU
 NONTON DAN DISKUSI
 HASIL TANGKAPAN BAPA













































KELUARGA ASUH KU. BAPAK YOHANES WASEK DAN IBU 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar